Sekian Jelajah, Selusin Kisah
Dari laku menjemput dan menjumput benda bernama mebel ini, selalu saja ditemukan kandungan isyarat yang mampu memantik ingatan sesiapa pada kenangan akan sebuah waktu yang pernah dilaluinya. Ingatan yang melayang melintasi jejaman. Roda gila waktu yang seperti digas sangat bergegas. Dan setiap jaman memberikan khasanah permebelan yang khas. Bagi mereka yang ingin mengenangnya, memilikinya adalah klangenan - kegemaran - yang istimewa.
Maka adakalanya gaya estetika menjadi penanda sebuah masa. Simaklah Dutch Colonial yang dipengaruhi oleh Art Nouveau dan menjadi langgam gaya era tahun 1900-an. Artdeco yang kental memberi aksen pada kisaran tahun 1920-an atau nikmatilah simpelnya style Jengki (muasal dari kata Yankee) yang konon merupakan gaya genuine design Indonesia yang lahir pada era tahun 1950-an. Tentu jangan lupakan betapa bersahajanya corak negeri mebel Nusantara (Betawi, Cirebon, Pesisir Jawa, Madura dan lainnya) di mana karakter setiap daerah memberikan aksen dan keindahan yang mengabarkan makna.
Dari apa yang disajikan oleh alam inilah, manusia memanfaatkan hasil buminya berupa kayu dan dieksplorasi menjadi perabotan mebel yang menunjang kehidupan. Padu padan antara ide, terapan teknologi dan pengalaman membuat manusia kaya pengetahuan dalam mendalami seluk beluk karakter kayu, cara pengolahan tahap awal sampai pada memberi sentuhan di pengerjaan akhir. Dari pengalaman yang terasah bertahun-tahun itulah kemudian ditengarai bahwa kayu Jati merupakan bahan premium untuk membuat mebel.
Sejatinya Jati Diri
Di samping memiliki serat yang indah, kayu Jati dikenal kuat tahan banting ketika berhadapan dengan cuaca bahkan yang paling bengal sekalipun. Sebab kayu Jati mengandung minyak yang membuat rayap dan jamur enggan. Semakin tua, kandungan minyaknya banyak sehingga semakin kuat dan awet. Lantaran itu sampai hari ini, Jati masih menjadi pilihan prioritas bagi siapa saja yang membutuhkan kayu untuk membuat aneka mebelair.
Mebel nusantara kaya akan khasanah dan mempunyai durabilitas produk yang lama. Dengan spirit reuse dan recycle, Lelaku Kayu menyajikan peninggalan mebel lawas yang telah dipoles ulang tanpa dengan meninggalkan bentuk aslinya. Berlokasi di Yogyakarta, Lelaku Kayu berupaya memberikan inspirasi dan referensi bagi siapa saja yang menginginkan kembali nuansa vintage pada ruangan. Pilihan kepada mebel lawas adalah sebuah keniscayaan bagi mereka yang berkehendak untuk mengenang dan meminang masa silam sebagai klangenan.
Portfolio
Layanan
Lelaku kayu menawarkan layanan yang terkait dengan mebel lawas :